Selasa, 04 Januari 2011

hubungan timbal balik antara kota dan desa.

Masyarakat Desa Dan Kota
Kehidupan bermasyarakat di negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah kehidupan yang berlandaskan dengan asas persatuan yaitu bhineka tunggal ika yang dalam pengertiannya adalah berbeda-beda namun dalam satu kesatuan, seperti juga dalam kehidupan bermasyarakat yang dibagi menjadi dua yaitu masyarakat desa dan masyarakat kota sebelum membahas mengenai masyarakat desa dan kota, kita bahas dulu mengenai pengertian masyarakat.
Berikut adalah pengertian masyarakat yang di kutip dari beberapa ahli :
1. R. Linton mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengoraganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
2. M.J. Herskovis mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup.
3. S.R. Steinmetz mengemukakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yagn lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat ada teratur.
Dari definisi-definisi masyarakat di atas maka dapat diambil kesimpulan, bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut:
1. Harus ada pengumplan manusia dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
2. Telah pertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur merekan menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Dipandang dari dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
1. Masyarakat natuur, yaitu masyarakat yagn terjadi dengan sendirinya seperti gerombolan (horde), suku (stam), yang bertalian karena hubungandarah atau keturunan.
2. Masyarakt kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan misalnya : koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sebagainya.
Kehidupam masyarakat mempunya bagian-bagian tersendiri dan cara terbentuknya masyarakat itu sendiri, sekarang memasuku kepembahasan pokok mengenai masyarakat kota dan masyarakat pedesaan.
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community, pengertian masyarakat kota lebih ditekankan kepada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan, perhatian khusus masyarakat kota tidak terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan tetapi mempunya pengertian lebih luas lagi. Orang-orang kota sudah memandang penggunaan kebutuhan hidup artinya oleh hanya sekadar atau apa adanya, hal ini disebabkan oleh karena pandangan warga kota sekitarnya kalau menghidangkan makanan misalnya yang diutamakan adalah bahwa yang menhidangkan mempunyai kedudukan sosial yang tinggi. Bila ada tamu misalnya, diusahakan untuk menghidangkan makanan-makanan yang ada dalam kaleng. Masyarakat kota mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan didaerah pedesaan.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga pedesaan.
5. Jalan pikiran rasional yang pada umunya dianut masyarakat perkotaan menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan kepada factor kepentingan dari pada fakto pribadi.
6. Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota mengakibatkan pentingnya factor waktu bagi warga kota.
7. Perubahan-perubahan sosial dengan nyata di kota-kota, sebab biasanya kota-kota terbuka dari pengaruh-pengaruh dunia luar.
Mobilitas sosial di kota jauh lebih besar daripada di desa. Di kota seseorang memiliki kesempatan lebih besar untuk mengalami mobilitas sosial baik vertical maupun horizontal, pola-pola interaksi sosial pada suatu masyarakat ditentukan oleh struktur sosial masyarakat yang bersangkutan, sedangkan struktur sosial sangat deipengaruhi oleh lembaga-lembaga sosial yang ada pada masyarakat tersebut.
Untuk menunjang aktivitas warganya serta untuk memberikan suasana aman, tenteram dan nyaman pada warganya, kota diharapkan pada keharusan menyediakan berbagai fasilitas kehidupan dan keharusan untuk mengatasi berbagai masalah yagn timbul sebagai akibat warganya, dengan kata lain kota harus berkembang.
Perkembangan kota merupakan manifetasi dari pola kehidupan sosial ekonomi, kebudayaan dan politik. Kesemuanya ini akan di cerminkan dalam komponen-komponen yang memberntuk struktur kota tersebut, jumlah dan kualitas komponen suatu kota tersebut, secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan mengadung 5 unsur yaitu wisma, karya, marga, marga, suka, penyempurnaan.
Setelah membahas mengenai masyarakat pedesaan penulis akan membahas mengenai masyarakat pedesaan di mulai dengan pengertian desa, desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi sosial, ekonomi, politik, dan cultural yang terdapat di situ (suatau daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.
Masyarakat pedesaan ditandai denga pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesame warga desa, yaitu perasaan setiap warga masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimana ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakatnya, karena beranggapan sama-sama sebagai anggota masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama terhadap keselmatan dan kebahgiaan bersama dalam masyarakat. Berikut adalah ciri-ciri dari masyarakat pedesaan.
1. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat dibandingkan dengan masyarakat pedasaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
3. Sebagian besar warg masyarakat pedesaan hidup dari pertanian pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan perkjaan sambilan yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.
4. Masyarakat tersbut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat dan sebagainya.
Seperti yang banyak dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris, masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu msyarakat yang adem ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untu melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir.
Dengan adanya uraian di atas desa dapat difungsikan sebagai daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela, di samping bahan makanan lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan dan bahan makana lainnya yang berasal dari hewan.
Kedua desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan metah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
Ketiga dari segi kegiatan kerja desa agraris dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industry, desa nelayan dan sebagainya.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain, bahkan dalam kehidupan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan, kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seberti beras, sayur-mayur, daging dan ikan, desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, sebaliknya kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan ileh orang-orang pedesaan seperti bahan oakaian, alat pertanian dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar