Minggu, 27 Maret 2011

KEINDAHAN DAN MANUSIA

MANUSIA DAN KEINDAHAN

A.  Naturalisme

Naturalisme merupakan teori yang menerima “nature” (alam) sebagai keseluruhan realitas. Istilah “nature” telah dipakai dalam filsafat dengan bermacam-macam arti, mulai dari dunia fisik yang dapat dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem total dari fenomena ruang dan waktu. Natura adalah dunia yang diungkapkan kepada kita oleh sains alam. Istilah naturalisme adalah sebaliknya dari istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik terhadap alam dengan adanya kekuatan yang ada (wujud) di atas atau di luar alam ( Harold H. Titus e.al. 1984).
Contohnya : Lukisan Aliran Romantisme Dan Naturalisme The Temple Pub CERIAnet ALIRAN LUKISAN ALIRAN LUKISAN 1 Naturalisme Naturalisme Fransisco De Goya Dan Honore Daumier 3.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.
Daftar Pelukis Naturalisme :
Soeboer Doellah
Raden Saleh
Hokusai
Affandi
Fresco Mural
Basuki Abdullah
William Hogart
      Frans Hail

B.  Ekspresionisme

Pengertian Ekspresionisme yaitu aliran seni lukis yang mengutamakan kebebasan dalam bentuk dan warna untuk mencurahkan emosi atau perasaan.
Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisansastrafilmarsitektur, danmusik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.
Daftar Pelukis Ekspresionisme dari abad 20 yang tergolong adalah:
Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka
Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky
Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine
Norwegia: Edvard Munch
Swiss: Carl Eugen Keel
Indonesia: Affandi

C.  Kubisme


kubisme adalah sebuah gerakan modern seni rupa pada awal abad ke-20 yang dipelopori oleh Picasso dan Braque. Prinsip-prinsip dasar yang umum pada kubisme yaitu menggambarkan bentuk objek dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak. Gerakan ini dimulai pada media lukisan dan patung melalui pendekatannya masing-masing
pada kubisme, bentuk –bentuk karyanya menggunakan bentuk –bentuk geometri (segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya) seniman kubisme sering menggunakan teknik kolase, misalnya menempelkan potongan kertas surat kabar, gambar –gambar poster dan lain- lain.
Kubisme sebagai pencetus gaya nonimitative muncul setelah Picasso dan Braque menggali sekaligus terpengaruh bentuk kesenian primitif, seperti patung suku bangsa Liberia, ukiran timbul (basrelief) bangsa Mesir, dan topeng-topeng suku Afrika. Juga pengaruh lukisan Paul Cezanne, terutama karya still life dan pemandangan, yang mengenalkan bentuk geometri baru dengan mematahkan perspektif zaman Renaisans. Ini membekas pada keduanya sehingga meneteskan aliran baru.
Istilah "Kubis" itu sendiri, tercetus berkat pengamatan beberapa kritikus. Louis Vauxelles (kritikus Prancis) setelah melihat sebuah karya Braque di Salon des Independants, berkomenmtar bahwa karya Braque sebagai reduces everything to little cubes (menempatkan segala sesuatunya pada bentuk kubus-kubus kecil. Gil Blas menyebutkan lukisan Braque sebagai bizzarries cubiques (kubus ajaib). Sementara itu, Henri Matisse menyebutnya sebagai susunanpetits cubes (kubus kecil). Maka untuk selanjutnya dipakai istilah Kubisme untuk memberi ciri dari aliran seperti karya-karya tersebut.

Perkembangan karya kaum Kubis selanjutnya adalah dengan perhatian mereka terhadap realitas. Dengan memasukkan guntingan-guntingan kata atau kalimat yang diambil dari suratpaper colle. kabar kemudian direkatkan pada kanvas sehingga membentuk satu komposisi geometris. Eksperimen tempelan seperti ini lazim disebut teknik kolase atau
Daftar Pelukis Kubisme :
§  Paul Cezane
§  Pablo Picasso
§  George Braque
§  Metzinger
§  Albert Glazez
§  But Mochtar
§  Moctar Apin
§  Fajar Sidik
§  Andre Derain 

Kamis, 24 Maret 2011

manusia dan ke indahan

Berasal dari kata indah yang artinya adalah bagus, cantik, elok, molek, permai, dan sebagainya.Keindahan merupakan suatu konsep abstrak yang tidak dinikmati karena tidak jelas.Keindahan identik dengan kebenaran, keduanya memiliki citra yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik selalu bertambah. Keindahan bersifat universal tidak terikat dengan perseorangan, waktu, dan tempat, selera, mode , kedaerahan atau lokal.

Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan. 

Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna

Nilai Estetik
Adalah nilai suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atausuatu golongan.
Nilai dibagi menjadi 2, yaitu :
1. nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya
2. nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

Demikian banyaknya hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan ekstrinsik dan pendekatan intrinsik melalui proses penghayatan kita dapat mengetahui alasan mereka atau seniman menciptakan keindahan melalui hasil seni. Kalau Bagong Kussudiarjo ditanya mengapa ia menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang menggambarkan kehidupan nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam jawaban mungkin ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu kegiatan mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di kota-kota saja, dan yang menggemari keindahan itu bukan hanya para cendikiawan saja, tetapi di masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani yang setiap hari berjuang demi sesuap nasi-pun merindukan keindahan.

Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya. 
Yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa diperdebatkan.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya. 
Yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah dari pada seekor lalat hijau.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif.
Artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi. 
H. C Wyatt meneliti alasan-alasan yang biasa diberikan orang apabila mereka mengatakan sesuatu itu indah, dan ia menemukan bahwa banyak sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia bersosialisasi pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu, harapan-harapannya dan seterusnya. Ia menganggap alasan-alasan ini sebagai alasan-alasan non estetik.



Kontemplasi dan Ekstansi

Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.

Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang.
Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan seimbang.Perpaduan misalnya : Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi.

Kehalusan
Kehalusan dalam pengertian keindahan bagi manusia dimaksudkan sebagai sikap lembut dalam menghadapi orang lain, lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya. Hal ini berarti menyangkut kesopanan dan atau keadaban dari sikap manusia dalam pergaulannya baik dalam masyarakat kecil mapun dalam masyarakat luas.
Unsur-unsur atau bagian yang dapat melahirkan sikap halus atau kasar adalah :

a. Anggota Badan
Menurut Alex Gunur dalam bukunya yang berjudul “Etika” menjelaskan bahwa anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan atau kasar ialah kaki, tangan, kepala, bahu, mulut, bibir, mata, roman muka orang yang kesadaran etisnya tinggi sikap-sikap kakinya dikendalikan sebaik-baiknya untuk tidak mengganggu atau merugikan orang lain.

b. Bahasa
Tentang perkataan Alex Gunur menjelaskan bahwa perkataan yang tersusun dalam kalimat-kalimat adalah merupakan ungkapan atau gambaran isi hati, maksud keingainan, pendapat/buah pikiran atau sikap kita terhadap orang lain.
Orang yang kesadaran etisnya tinggi bisa memilih kata-kata yang sopan dan penyusunannya juga teratur serta pandai mengatur dan mengendalikan nada irama atau alun suara dalam mengungkapkan isi hati, keinginan atau buah pikiran. 

c. Bagian-Bagian Rohaniah
Ada tiga unsur rohaniah yang melahirkan sikap, yakni :
>Pikiran
Dengan pikiran manusia dapat menciptakan pengetahuan, gagasan, pendapat, ide, daya upaya atau akal, teori, pertimbangan, renungan, kesadaran, kebijakan dan sebagainya. Semua itu dapat melahirkan sikap seperti ingin tahu, sikap mengerti, sikap sadar, sikap rasional, apa yang terkandung dalam pikiran dan melahirkan sikap tertentu, misalnya orang yang sedang kusut pikirannya akan tampak pada roman muka yang murung.
>Perasaan
Perasaan mempunyai sifat yang sangat peka dalam menghadapi masalah-masalah hidup yang timbul dalam hubungan pergaulan antara manusia, sebab itu perasaan perlu dikendalikan dengan baik.
>Kemauan
Dengan unsur kemauan manusia dapat menentukan pilihan berbuat atau tidak berbuat sesuatu, berbuat baik atau berbuat tidak baik. Kemauan baik sifatnya luhur dan tidak merugikan orang lain, sebaliknya kemauan buruk akan merugikan orang lain dan dapat menyusahkan diri sendiri amupun orang lain, baik yang menyangkut jiwa, jasmani maupun material, selain itu juga ada kemauan keras, kemauan lunak dan kemauan lemah.

Keindahan menurut Romantik
Dalam buku An Essay on Man (1954), Erns Cassier mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. 

peradilan rakyat

Peradilan Rakyat

Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung
tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.

"Aku tidak datang untuk menentang atau memuji Anda. Anda dengan seluruh sejarah Anda memang terlalu besar untuk dibicarakan. Meskipun bukan bebas dari kritik. Aku punya sederetan koreksi terhadap kebijakan-kebijakan yang sudah Anda lakukan. Dan aku terlalu kecil untuk menentang bahkan juga terlalu tak pantas untuk memujimu. Anda sudah tidak memerlukan cercaan atau pujian lagi. Karena kau bukan hanya penegak keadilan yang bersih, kau yang selalu berhasil dan sempurna, tetapi kau juga adalah keadilan itu sendiri."

Pengacara tua itu meringis.
"Aku suka kau menyebut dirimu aku dan memanggilku kau. Berarti kita bisa bicara sungguh-sungguh sebagai profesional, Pemburu Keadilan."
"Itu semua juga tidak lepas dari hasil gemblenganmu yang tidak kenal ampun!"
Pengacara tua itu tertawa.
"Kau sudah mulai lagi dengan puji-pujianmu!" potong pengacara tua.
Pengacara muda terkejut. Ia tersadar pada kekeliruannya lalu minta maaf.

"Tidak apa. Jangan surut. Katakan saja apa yang hendak kamu katakan," sambung pengacara tua menenangkan, sembari mengangkat tangan, menikmati juga pujian itu, "jangan membatasi dirimu sendiri. Jangan membunuh diri dengan diskripsi-diskripsi yang akan menjebak kamu ke dalam doktrin-doktrin beku, mengalir sajalah sewajarnya bagaikan mata air, bagai suara alam, karena kamu sangat diperlukan oleh bangsamu ini."

Pengacara muda diam beberapa lama untuk merumuskan diri. Lalu ia meneruskan ucapannya dengan lebih tenang.

"Aku datang kemari ingin mendengar suaramu. Aku mau berdialog."
"Baik. Mulailah. Berbicaralah sebebas-bebasnya."

"Terima kasih. Begini. Belum lama ini negara menugaskan aku untuk membela seorang penjahat besar, yang sepantasnya mendapat hukuman mati. Pihak keluarga pun datang dengan gembira ke rumahku untuk mengungkapkan kebahagiannya, bahwa pada akhirnya negara cukup adil, karena memberikan seorang pembela kelas satu untuk mereka. Tetapi aku tolak mentah-mentah. Kenapa? Karena aku yakin, negara tidak benar-benar menugaskan aku untuk membelanya. Negara hanya ingin mempertunjukkan sebuah teater spektakuler, bahwa di negeri yang sangat tercela hukumnya ini, sudah ada kebangkitan baru. Penjahat yang paling kejam, sudah diberikan seorang pembela yang perkasa seperti Mike Tyson, itu bukan istilahku, aku pinjam dari apa yang diobral para pengamat keadilan di koran untuk semua sepak-terjangku, sebab aku selalu berhasil memenangkan semua perkara yang aku tangani.

Aku ingin berkata tidak kepada negara, karena pencarian keadilan tak boleh menjadi sebuah teater, tetapi mutlak hanya pencarian keadilan yang kalau perlu dingin danbeku. Tapi negara terus juga mendesak dengan berbagai cara supaya tugas itu aku terima. Di situ aku mulai berpikir. Tak mungkin semua itu tanpa alasan. Lalu aku melakukan investigasi yang mendalam dan kutemukan faktanya. Walhasil, kesimpulanku, negara sudah memainkan sandiwara. Negara ingin menunjukkan kepada rakyat dan dunia, bahwa kejahatan dibela oleh siapa pun, tetap kejahatan. Bila negara tetap dapat menjebloskan bangsat itu sampai ke titik terakhirnya hukuman tembak mati, walaupun sudah dibela oleh tim pembela seperti aku, maka negara akan mendapatkan kemenangan ganda, karena kemenangan itu pastilah kemenangan yang telak dan bersih, karena aku yang menjadi jaminannya. Negara hendak menjadikan aku sebagai pecundang. Dan itulah yang aku tentang.

Negara harusnya percaya bahwa menegakkan keadilan tidak bisa lain harus dengan keadilan yang bersih, sebagaimana yang sudah Anda lakukan selama ini."

Pengacara muda itu berhenti sebentar untuk memberikan waktu pengacara senior itu menyimak. Kemudian ia melanjutkan.


cinta kpd tuhan

Nabi Muhammad Saw bersabda : “Barangsiapa yang tiada mengasihi manusia maka Allah-pun tiada mengasihinya!” (Kanz al-‘Ummal, hadits ke : 5972)

Di Dalam ajaran Islam, Mengasihi Sesama Manusia adalah bagian terpenting dari ajaran Nabi Muhammad saw dan Ahlul Baitnya. Mencintai umat manusia adalah realisasi dari ajaran al-Qur’an, yang mana pengutusan Nabi Muhammad Saw merupakan rahmat dan wujud kasih sayang Allah SwT atas Alam Semesta ,“Tiadalah Kami mengutusmu (Wahai Muhammad) melainkan sebagai rahmat (Ku) atas Alam Semesta” (QS Al-Anbiya’ [21] ayat 107)

Ayat di atas sekaligus menjelaskan tujuan dari diutusnya Muhammad saw sebagi Rasul dan Nabi, yaitu memanifestasikan Kasih Tuhan ke seluruh penjuru semesta.

Di dalam hadits lainnya diriwayatkan Rasulullah saw bersabda, ”Demi Yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah masuk Surga kecuali orang yang memiliki rasa kasih sayang.”

Para sahabat menyahut, “Kami semua memiliki kasih sayang!”

Nabi berkata, “Bukan itu yang kumaksudkan, kalian bisa dikatakan sebagai orang yang memiliki kasih sayang jika kasih sayang kalian juga dilimpahkan kepada seluruh umat manusia dan alam semesta” 79]

Mungkin kita pernah berdoa, ”Ya Allah, kasihanilah kami” Tetapi bagaimana jika ditanyakan kepada kita,”Apakah kalian sendiri juga suka menyayangi?”

Atau hampir setiap waktu kita berdo’a, “Ya Allah, maafkanlah kami” Tetapi bagaimana jika ditanyakan kepada kita,”Seberapa banyak kalian telah memberi maaf kepada manusia?”

Nabi Saw bersabda, “Allah Yang Maha Rahman mengasihi dan menyayangi orang-orang yang memiliki kasih sayang, karena itu kasihilah mereka yang di bumi niscaya mereka yang di langit juga mengasihimu!” 80]

Rasa belas kasih berarti kepekaan terhadap kondisi atau status dari semua ciptaan Tuhan, baik itu manusia, binatang atau bahkan tumbuh-tumbuhan. Seseorang tidak mungkin bisa memiliki rasa belas kasih kecuali jika ia memiliki kepedulian kepada kebutuhan dan kondisi-kondisi orang lain.

Allah ‘Azza wa Jalla mewajibkan Zakat dan Khumus atas kaum muslimin untuk membebaskan kaum yang lemah, yatim piatu, para janda, orang-orang miskin dan tertindas demi jiwa kaum muslimin itu sendiri. Sebab kepekaan, dan kepedulian kepada mereka yang lemah (dlu’afa) merupakan stimulasi untuk membersihkan jiwa (nafs) agar tumbuh pula kecintaan dan kasih sayang dari jiwa yang telah tersucikan tadi.

Bahkan puasa yang diwajibkan pada bulan Ramadhan itu pun bertujuan untuk itu (‘illat), sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ja’far al-Shadiq as, “Allah mewajibkan puasa untuk mempersamakan si kaya dan si miskin. Dengan puasa orang kaya akan merasakan derita lapar untuk menumbuhkan rasa belas kasihnya kepada si miskin, karena selama ini si kaya tidak pernah merasakannya. Allah menghendaki untuk menempat­kan makhluk-makhluk-Nya pada suatu pijakan yang sama dengan jalan membuat si kaya turut merasakan nestapanya lapar, sehingga ia menaruh belas kasih kepada orang yang lemah dan lapar.” 81]

KISAH SUFI ABU BIN ‘AZHIM

Diriwayatkan bahwa seorang sufi besar, Abu bin Azhim, suatu waktu terbangun di tengah malam. Kamarnya bermandikan cahaya. Di tengah tengah cahaya itu ia melihat sesosok makhluk, seorang malaikat yang sedang memegang sebuah buku. Abu bin Azhim bertanya: “Apa yang sedang anda kerjakan?” “Aku sedang mencatat daftar pecinta Tuhan”, jawab sang malaikat.

Abu bin Azhim ingin sekali namanya tercantum sebagai salah seorang pencinta Tuhan di dalam daftar tersebut. Dengan cemas ia mencoba melongok ke daftar itu, tapi kemudian ia sangat terpukul dan kecewa, karena ternyata namanya tidak tercantum di daftar tersebut.

Ia pun bergumam: “Mungkin aku terlalu kotor untuk menjadi pecinta Tuhan, tapi sejak malam ini aku ingin menjadi pecinta manusia”. Beberapa hari kemudian ia terbangun lagi di tengah malam. Kamarnya dipenuhi cahaya terang benderang, malaikat yang bercahaya itu hadir lagi.

Abu bin Azhim kembali mencoba melihat daftar para pencinta Tuhan, dan ia pun sangat terkejut, karena namanya tercantum pada papan atas daftar pecinta Tuhan. Ia pun bertanya kepada sang malaikat sambil terheran-heran, “Aku ini bukan pecinta Tuhan, aku hanyalah pecinta manusia, bagaimana mungkin namaku tercantum sebagai salah seorang pencinta Tuhan?”. Sang malaikat pun menjawab, “Baru saja Tuhan berfirman kepadaku bahwa engkau tidak akan pernah bisa mencintai Tuhan sebelum kamu mencintai sesama manusia” 82]

Rasulullah saw juga bersabda, “Kecewa dan Merugilah orang yang Allah tidak mengaruniai di dalam hatinya rasa kasih sayang kepada umat manusia.”83]

Mencintai Rasulullah saw sama dengan mencintai Allah SwT, mencintai orang tua kita sama dengan mencintai Allah SwT, mencintai sesama manusia sama dengan mencintai Allah SwT. Seorang ‘Arif bi Allah, yaitu, Ahmad ibn Muhammad al-Sawih al-Maliki al-Khalwati berkata, “Engkaulah Muhammad, pintu Allah (Baab Allah), tanpa engkau tidak sampai orang kepada-Nya. Dia, Muhammad, pintu Allah yang agung dan rahasia-Nya (sirruhu), yang membanggakan. Sampainya seseorang kepada Muhammad juga sampainya orang itu kepada Allah, karena sesungguhnya dua hadhrat (Allah dan Muhammad) adalah satu dan siapa yang membedakannya berarti dia belum mengenyam nikmatnya Ma’rifah!” 84]

Kita akan mendengar satu kisah lagi yang sangat indah yang berkenaan dengan Ahlul Bait Nabi-Nya, yaitu percakapan Imam Husain as, yang saat itu masih kanak-kanak, dengan ayahnya, Imam Ali as, sang Insan kamil.

DIALOG IMAM HUSAIN AS DENGAN AYAHNYA
Sewaktu masih kecil Imam Husain as (cucu Rasulullah saww) bertanya kepada ayahnya, Imam Ali as, “Ayah, apakah engkau mencintai Allah?”

Imam Ali as menjawab, “Ya, Tentu!”

Lalu Husain kecil bertanya lagi, “Apakah engkau mencintai kakek dari Ibu?” (maksudnya Rasulullah)

Imam Ali as kembali menjawab, “Ya, tentu saja!”.

Imam Husain bertanya lagi, “Apakah engkau juga mencintai Ibuku?”

Lagi-lagi Imam Ali as menjawab, “Ya, Tentu saja aku mencintai ibumu”

Husain kecil kembali bertanya, “Apakah engkau juga mencintaiku?”

Imam Ali as tersenyum dan menjawab, “Ya, tentu saja aku juga mencintaimu!” Terakhir kali Husain kecil bertanya,”Ayahku, bagaimana bisa engkau menyatukan begitu banyak cinta di dalam hatimu?”

Imam Ali as kemudian menjelaskan kepada puteranya yang sangat dicintainya itu, “Wahai Anakku, pertanyaanmu hebat! Ketahuilah, cintaku pada kakek dari ibumu (Nabi saw), ibumu (Fathimah as) dan kepadamu sendiri adalah karena cintaku kepada Allah. Karena sesungguhnya semua cintaku itu adalah cabang-cabang cintaku kepada Allah Swt”
Setelah mendengar penjelasan ayahnya itu, Husain kecil tersenyum mengerti. 85]

MENCINTAI MANUSIA SAMA DENGAN MENCINTAI TUHAN
Mencintai manusia, pada hakikatnya, sama dengan mencintai Tuhan, karena manusia dan alam ini adalah manifestasi-Nya juga.

Di balik nama-nama Muhammad, Ali, Fathimah, Hasan, Husain atau pun isteri, anak-anak kita, atau siapa pun, sejatinya, di sanalah bersimpuh wajah-Nya dan manifestasi dari nama-nama-Nya.

Al-Qur’an bahkan mewasiati kita agar kita saling nasihat menasihati di dalam menetapi kebenaran, kesabaran dan kasih sayang! : “Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? (yaitu) melepaskan budak dari perbudakkan, atau memberi makan pada hari kelaparan, kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir, dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang.” (Lihatlah al-Qur’an Surat Al-Ashr dan QS 90 : 17)

Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya Allah itu Maha Penyayang dan menyayangi orang-orang yang memiliki kasih sayang
dan Dia melimpahkan Rahmat-Nya atas orang-orang yang memiliki kasih sayang”
(Kanz al-‘Ummal hadits ke : 10381)